Hal ini tidak berarti bahwa mereka menyembunyikan informasi dari orangtua. Sebaliknya, ini merupakan tanda bahwa mereka menjadi lebih mandiri. Orangtua mungkin perlu menyesuaikan metode komunikasi dengan membuat peluang untuk berdiskusi hal-hal yang bermakna dan belajar untuk "membaca yang tersirat" dari anak mereka.
Berikan ruang pada remaja. Jangan tersinggung jika remaja tidak selalu ingin berbicara, atau jika ia ingin sendirian dengan teman-temannya. Remaja memiliki hak atas privasi (dalam batas aman), seperti yang orang dewasa miliki.
![Gambar terkait](https://static.wixstatic.com/media/bae6f7_cc94495c003e44798c3239644514c5e7~mv2.jpg)
- Mendengarkan Aktif / Empati
Ketika anak Anda berbicara, dengarkan dan kemudian ulangi poin utama anak dengan mengatakan, misalnya, “Ibu mengerti, kamu marah karena guru kamu tampaknya memberimu pekerjaan yang terlalu berat.”
Hal ini juga membantu untuk fokus pada apa yang orangtua rasakan mengenai perasaan anak tentang suatu situasi: "Ibu menyimpulkan, kamu benar-benar marah tentang ini." Dengan cara ini, orangtua dapat menghindari kesalahpahaman dan, pada saat yang sama, membantu anak mengidentifikasi dan mengelola emosinya.
![Hasil gambar untuk adolescence parents](https://homeword.com/wp-content/uploads/2014/01/20-Rules-for-Parenting-Adolescents.jpg)
Menjelang akhir percakapan, tanyakan kepada anak apakah ada hal lain yang ingin ia bicarakan dan ajaklah berdiskusi. Selama beberapa minggu ke depan, tindak lanjuti hal tersebut; misalnya, tanyakan tentang tingkat pekerjaan yang diberikan guru, bagaimana anak mengelolanya, dan bagaimana perasaannya sekarang. Dengan mengingatkan anak mengenai percakapan tersebut, orangtua menunjukkan bahwa orangtua mendengarkannya, dan bahwa orangtua peduli.
Komentar
Posting Komentar